Sabtu, 30 April 2011

JANGAN MENYERAH

JANGAN TAKUT JANGAN MENYERAH

Alkisah, di sebuah dusun yang terpencil, tinggallah seorang pemuda yang ingin pergi mengembara ke negeri orang untuk mengubah nasib. Menjelang keberangkatan, muncul di hatinya perasaan takut, cemas, dan ragu. Untuk memantapkan tekadnya, pergilah si pemuda ini menghadap sesepuh marga atau panitua di dusun untuk meminta petunjuk, memohon restu, sekaligus berpamitan.
  Mendengar niat pemuda ini, sang sesepuh dengan gembira berkata: “Anakku, rahasia kehidupan ini hanya terdiri dari enam kata. Dan hari ini aku berikan setengahnya dulu sebagai bekal kepergianmu.” Lalu sang sesepuh menuliskan tiga kata, yaitu “Bu Yao Pa (jangan takut)!”
  Waktu terus berjalan.. tidak terasa 30 tahun telah berlalu. Berbagai macam suka dan duka telah dijalani sang pemuda tadi. Dengan modal kata bijak “Jangan takut!”, segala peluang dan tantangan dihadapinya dengan keyakinan dan penuh keberanian. Dengan sikap mental yang luar biasa seperti itu, akhirnya, ia berhasil mengubah nasibnya. Pemuda itu kini telah menjadi seorang yang sukses serta sangat terpandang di negeri itu.
  Namun dalam segala keberhasilannya, ia merasa ada sesuatu yang kurang sempurna dan ia menyesal mengapa tidak mampu memecahkan masalah tersebut. Ia berusaha keras mencari tahu apa penyebabnya, tetapi pikirannya justru bertambah kacau dan tidak terarah. Saat dalam kegamangan itulah ia teringat dengan sang sesepuh yang telah memberinya tiga kata bijak. “Bukankah beliau masih menyimpan tiga kata bijak lagi yang dijanjikan akan diberikannya kepadaku?” gumannya.  
Maka ia pun memutuskan pulang kembali ke desanya dahulu untuk menemui sang sesepuh untuk meminta sisatiga kata yang dijanjikan. Sayangnya, sesampai di desa, sang sesepuh ternyata telah meninggal dunia. Tetapi ada sepucuk surat wasiat yang ditinggalkan untuknya. Rupanya sang sesepuh sudah memperkirakan bahwa kelak suatu hari pemuda itu pasti akan kembali. Secepatnya dibukalah surat wasiat itu, dan di dalamnya berisi pesan tiga kata: “Bu Hou Hui (jangan pernah menyesal)!”  
 Begitu selesai membaca kata-kata itu, secara spontan perasaan menyesal yang membebaninya selama ini langsung hilang, perasaannya menjadi ringan dan gembira.
Netter yang Luar Biasa!
   Sungguh berbobot enam kata bijak tadi. Jangan takut, danjangan pernah menyesal. Tidak terkecuali, Anda, saya dan kita semua juga membutuhkan enam kata bijak tadi. Jika ingin menciptakan kehidupan yang lebih baik, mau mengubah harapan menjadi nyata, pasti, kita membutuhkan tiga kata bijak pertama: “jangan takut”. Kata bijak ini mengandung motivasi yang dapat melahirkan kekuatan keberanian untuk bertindak. Jangan takut menentukan cita-cita yang tinggi! Jangan takut mencoba dan memulai! Jangan takut menerima tantangan! Jangan takut memeras keringat! Jangan takut mengemban tanggung jawab yang lebih besar!  
 Namun ada kalanya, hasil perjuangan tidak sesuai dengan harapan. Hambatan demi hambatan seolah memang diciptakan untuk menghadang kita. Perjuangan pun bisa gagal total. Ini bisa membuat kita merasa diliputi ketidak puasan, kecewa, penyesalan.Pada titik seperti ini, tiga kata bijak berikutnya: “jangan pernah menyesal”, bisa menjadikunci kebangkitan kita. Buang jauh-jauh pikiran negatif. Penyesalan tidak akan dapat mengubah apapun, malah hanyamembebani dan menghambat langkah kita ke depan.  
Mampu menerima hasil perjuangan apa adanyaadalah bijaksana, tetapi mau tetap bangkit dengan apa adanya kita hari ini adalah luar biasa!!! Selama kita telah berjuang memberikan yang terbaik dari yang kita miliki, apa pun hasilnya, sukses atau gagal, yang pasti semangatperjuangan itu telah memiliki nilai kesuksesan tersendiri…
Jangan takut ! Jangan pernah menyesal!

ARTI KEHUDUPAN

ARTI KEHIDUPAN

Banyak tokoh, budayawan, seniman, pujangga terkenal menerjemahkan Arti Kehidupan itu dalam berbagai karya, dengan pandangan dan ungkapan mereka sendiri.Kita mengenalnya pula dalam dunia sastra lama maupun modern, dalam syair-syair lagu-lagu tradisional hingga lagu-lagu pop. Namun ada satu kesamaannya: arti kehidupan itu merujuk pada sesuatu yang damai, saling memahami dalam tata kehidupan sosial yang makin lekat.
Teman-teman yang luar biasa!!
Pada talkshow tadi pagi saya membawakan cerita menarik dalam rangka memahami arti kehidupan itu. Seorang anak muda bertanya pada seorang tua bijak, “Bagaimana caranya membuat diri sendiri selalu gembira dan bahagia serta sekaligus bisa membuat orang lain selalu gembira?”
Apakah teman-teman punya jawabannya? Dalam pepatah China, ada jawaban untuk pertanyaan itu. Pertama, anggap dirimu seperti orang lain. Kedua, anggap orang lain seperti dirimu. Ketiga, anggap orang lain seperti mereka. Dan keempat, anggap dirimu sebagai dirimu sendiri.
Mempraktikan keempatnya tidaklah gampang. Namun, menurut orangtua bijak itu, melakukannya sangatlah mudah. “Renungkan dan gunakan waktumu seumur hidup untuk belajar dan mengalaminya sendiri.”Itulah arti kehidupan.
Dalam makna belajar itu yang terangkum dalam keempat poin tadi, kita dituntut untuk belajar mencintai kehidupan dan belajar berinteraksi dengan manusia lain di muka bumi ini. Selama kita mampu menempatkan diri, tahu dan mampu menghargai hak-hak orang lain, serta mengerti pula keberadaan jati diri sendiri di setiap jenjang proses kehidupan, maka kita akan menjadi manusia yang lentur. Dengan begitu, ke mana pun kita bergaul akan mendapat tempat dan selalu memberikan kehangatan, kedamaian, dan kegembiraan.

Selasa, 22 Februari 2011

BUKANKAH KITA TIDAK SEMPURNA

Bertahun-tahun yang lalu, Aku berdoa kepada Tuhan untuk memberikan pasangan hidup, “Engkau tidak memiliki pasangan karena engkau tidak memintanya”, Tuhan menjawab. Tidak hanya Aku meminta kepada Tuhan, Aku menjelaskan kriteria pasangan yang kuinginkan. Aku menginginkan pasangan yang baik hati, lembut, mudah mengampuni, hangat, jujur, penuh dengan damai dan sukacita, murah hati, penuh pengertian, pintar, humoris, penuh perhatian. Aku bahkan memberikan kriteria pasangan tersebut secara fisik yang selama ini kuimpikan. Sejalan dengan berlalunya waktu, Aku menambahkan daftar kriteria yang kuinginkan dalam pasanganku.
Suatu malam, dalam doa, Tuhan berkata dalam hatiku,” Hamba-Ku, Aku tidak dapat memberikan apa yang engkau inginkan. ” Aku bertanya, “Mengapa Tuhan?” dan Ia menjawab, ” Karena Aku adalah Tuhan dan Aku adalah Adil. Aku adalah Kebenaran dan segala yang Aku lakukan adalah benar.” ” Aku bertanya lagi, “Tuhan, aku tidak
mengerti mengapa aku tidak dapat memperoleh apa yang aku pinta dari-Mu?”
Tidaklah adil bagi-Ku untuk memberikan seseorang yang penuh dengan cinta dan kasih kepadamu jika terkadang engkau masih kasar, atau memberikan seseorang yang pemurah tetapi engkau masih kejam, atau seseorang yang mudah mengampuni tetapi engkau sendiri masih suka menyimpan dendam, seseorang yang sensitif, namun engkau sendiri tidak…”
Kemudian Ia berkata kepadaku, “Adalah lebih baik jika Aku memberikan kepadamu seseorang yang Aku tahu dapat menumbuhkan segala kualitas yang engkau cari selama
ini daripada membuat engkau membuang waktu mencari seseorang yang sudah mempunyai semuanya itu.
Pasanganmu akan berasal dari tulangmu dan dagingmu, dan engkau akan melihat dirimu sendiri di dalam dirinya dan kalian berdua akan menjadi satu.
Aku tidak memberikan pasangan yang sempurna karena engkau tidak sempurna. Aku memberikanmu seseorang yang dapat tumbuh bersamamu.”

KEPITING DAN KETELADANANNYA

Mungkin banyak yang tahu wujud kepiting, tapi tidak banyak yang tahu sifat kepiting. Semoga Anda tidak memiliki sifat kepiting yang dengki. Di Filipina, masyarakat pedesaan gemar sekali menangkap dan memakan kepiting sawah. Kepiting itu ukurannya kecil namun rasanya cukup lezat. Kepiting-kepiting itu dengan mudah ditangkap di malam hari, lalu dimasukkan ke dalam baskom/wadah, tanpa diikat.
Keesokkan harinya, kepiting-kepiting ini akan direbus dan lalu disantap untuk lauk selama beberapa hari. Yang paling menarik dari kebiasaan ini, kepiting-kepiting itu akan selalu berusaha untuk keluar dari baskom, sekuat tenaga mereka, dengan menggunakan capit-capitnya yang kuat.
Namun seorang penangkap kepiting yang handal selalu tenang meskipun hasil buruannya selalu berusaha meloloskan diri.
Resepnya hanya satu, yaitu si pemburu tahu betul sifat si kepiting.
Bila ada seekor kepiting yang hampir meloloskan diri keluar dari baskom, teman-temannya pasti akan menariknya lagi kembali ke dasar.
Jika ada lagi yang naik dengan cepat ke mulut baskom, lagi-lagi temannya akan menariknya turun dan begitu seterusnya sampai akhirnya tidak ada yang berhasil keluar.
Keesokan harinya sang pemburu tinggal merebus mereka semua dan matilah sekawanan kepiting yang dengki itu.
Begitu pula dalam kehidupan ini tanpa sadar kita juga terkadang menjadi seperti kepiting-kepiting itu.
Yang seharusnya bergembira jika teman atau saudara kita mengalami kesuksesan kita malahan mencurigai, jangan-jangan kesuksesan itu diraih dengan jalan yang nggak bener.
Apalagi di dalam bisnis atau hal lain yang mengandung unsur kompetisi, sifat iri, dengki, atau munafik akan semakin nyata dan kalau tidak segera kita sadari tanpa sadar kita sudah membunuh diri kita sendiri.
Kesuksesan akan datang kalau kita bisa menyadari bahwa di dalam bisnis atau persaingan yang penting bukan siapa yang menang, namun terlebih penting dari itu seberapa jauh kita bisa mengembangkan diri kita seutuhnya.
Jika kita berkembang, kita mungkin bisa menang atau bisa juga kalah dalam suatu persaingan, namun yang pasti kita menang dalam kehidupan ini.
Pertanda seseorang adalah kepiting:
1. Selalu mengingat kesalahan pihak luar (bisa orang lain atau situasi) yang sudah lampau dan menjadikannya suatu prinsip/pedoman dalam bertindak
2. Banyak mengkritik tapi tidak ada perubahan
3. Hobi membicarakan kelemahan orang lain tapi tidak mengetahui kelemahan dirinya sendiri sehingga ia hanya sibuk menarik kepiting-kepiting yang akan keluar dari baskom dan melupakan usaha pelolosan dirinya sendiri.
..Seharusnya kepiting-kepiting itu tolong-menolong keluar dari baskom, namun yang dibutuhkan jiwa yang besar untuk melakukannya
Coba renungkan berapa waktu yang Anda pakai untuk memikirkan cara-cara menjadi pemenang. Dalam kehidupan sosial, bisnis, sekolah, atau agama. Dan gantilah waktu itu untuk memikirkan cara-cara pengembangan diri Anda menjadi pribadi yang sehat dan sukses.

NASIB BERASAL DARI KEBAJIKAN

Selama masa dinasti Ming, ada seorang pria bernama Zhang Weiyan dari provinsi Jiangsu. Dia adalah seorang penulis yang terampil dan cukup terkenal. Pada tahun Jiawu, Dia mengikuti ujian di pengadilan tapi gagal. Sambil berdiri ditempat pengumuman dia memaki-maki para hakim yang mengeluarkan hasil ujian itu, merasa para hakim tidak bisa mengenali mereka yang memiliki bakat.
Bersamaan saat itu, ada seorang Pendeta Tao lewat dan mendengarnya. Sambil tersenyum Dia berkata, “ Saya bisa memastikan bahwa tulisan Anda sangatlah buruk,” Mendengar itu, Zhang kemudian melampiaskan kemarahannya pada Pendeta Tao.
“ Mengapa menertawakan tulisanku, Anda belum membacanya bagaimana bisa tahu kalau itu buruk? “ Pendeta Tao Menjawab, “ Kunci untuk menulis adalah hati harus tenang dan terus menjaganya untuk tetap tenang. Sekarang Anda memaki-maki Hakim dan sangat marah, bagaimana bisa menghasikan karya yang baik? “ Zhang sangat terkejut dan menyadari kesalahanya, akhirnya dia meminta bantuan kepada Pendeta Tao itu.
“Tulisan tentu harus baik, tapi jika ditakdirkan untuk gagal, keterampilan sebaik apapun tidak akan membantu Anda, Jalan terbaik adalah mengubah sikap dan perilaku,” jelas Pendeta Tao.
Zhang bertanya, “ Bagaimana cara untuk mengubahnya? ” Pendeta Tao menjawab, “ Jika mengikuti ajaran Sang Pencipta dan melakukan perbuatan baik, apa yang tidak bisa Anda dapatkan? “
Zhang sambil mendesah berkata, “Saya hanya seorang sarjana miskin. Dimana bisa menemukan cukup uang untuk melakukan perbuatan baik? “
Pendeta Tao menjawab, “Jadilah orang yang penuh belas kasih dan mengultivasi sifat baik, Hal yang paling penting adalah hati. Setiap saat menanamkan kebaikan dalam hati. Rendah hati dan selalu siap membantu orang lain dengan hati yang benar-benar tulus. Ikuti ajaran Tuhan, orang tidak perlu uang untuk melakukan perbuatan baik. Mengapa tidak sebaiknya intropeksi diri daripada memaki hakim tersebut.” Zhang Weiyan mengerti, sambil mengucapkan terima kasih lalu dia pergi.
Sejak saat itu Zhang Weiyan sangat baik pada semua orang dan ketat mematut dirinya. Berkultivasi kebaikan dan menjadi orang yang bermoral tinggi. Dia mendirikan sekolah, menghimbau penduduk untuk bersekolah. Mengajar tiap orang tidak melakukan perbuatan menyimpang dan melakukan perbuatan baik tak peduli betapa kecil situasinya. Dia sangat dipuji oleh penduduk.
Tiga tahun berlalu, suatu hari Zhang Weiyan bermimpi memasuki sebuah rumah besar. Ada sebuah buku, di dalam buku tersebut ada daftar nama dan halaman kosong. Dia bertanya pada orang didekatnya mengenai buku tersebut. Orang itu menjawab,” Dalam buku ini ada daftar nama-nama yang diterima pada musim gugur ini. Jika nama muncul dan orang tersebut tidak melakukan kesalahan, namanya akan tetap disimpan. Halaman kosong adalah mereka yang terhapus namanya karena mereka telah melakukan kesalahan. Nama Anda telah tersimpan di buku ini karena tiga tahun terakhir ini Anda baik terhadap semua orang.”
Tahun itu Zhang Weiyan lulus ujian pengadilan. Dia tetap rendah hati, membantu orang yang membutuhkan dan terus mengultivasi hati dengan prinsip-prinsip langit.

KISAH TRAGIS CEWE SISIAKAN COWOKNYA

Pernahkah loe merasa kehilangan? Apapun itu, rasanya pasti gak enak. Kehilangan apapun di dunia ini. Rasanya sulit untuk diterima, seperti apa yang gua kisahkan saat ini. Kehilangan dalam hidup gua yang terbesar. Kehilangan seseorang yang mungkin awalnya hanya sebagai permainan dalam hidup gua. Permainan yang pada akhirnya mengajarkan gua untuk menjadi orang yang lebih serius menghargai dia. Walau terlambat, gua percaya. Andai saja, kata maaf dari dia gua terima. Mungkin hidup gua ga akan menyesal seperti saat ini.
Gua pernah bilang sama nyokap gua, kalau gua hanya akan serius dalam mencari pasangan hidup kalau sudah melihat cowok itu berkorban untuk gua. Nyokap gua juga selalu bilang ke gua, kalau loe ini sebagai anak gadis, lebih baik tidak banyak mencari pacar, carilah suami. Gua Cuma bisa ketawa kalau nyokap bilang gitu, umur gua kan masih 23 tahun. Masih mau main-main dan menikmati masa muda gua, mungkin kalau gua hidup di jaman nyokap gua, itu penting, sekarang kan jaman modern, biarkanlah gua menjadi diri gua yang apa adanya.

Gua akui, gua ini termasuk idaman setiap laki-laki. Gua akui banyak cowok yang deketin gua. Gua akui, gua termasuk orang yang suka hubungan tanpa status kebading ikatan resmi. Gua mungkin jahat sudah nolak ratusan cowok yang mencoba pengen jadi pacar gua, gua mungkin jahat sudah sakitin banyak cowok yang pernah deket sama gua. Tapi, hanya satu cowok yang benar-benar bikin gua sadar semua yang gua lakukan itu salah, namanya Daniel. Walaupun namanya Daniel, dengan kejamnya gua memaksa nama dia jadi Denny. Sesuai kemauan gua.
Dia datang dalam hidup gua saat kita ga sengaja nonton di Puri. Saat itu, kalau gua gak salah inget. Lagi trend film 3D, kita nonton film UP. Dia muncul bersama teman gua yang jumlahnya 4 orang, temen gua bilang Daniel itu baru selesai kuliah dari Yogyakarta, dalam hati gua berkata, “ Yaila, segitu banggannya temen gua kenalin temen yang balik dari yogyakarta, kalau dari Kanada sih baru deh boleh bangga”. Jadi kesan pertama gua tentang dia adalah cowok kampung. Kita pun nonton dan selesai itu, kita makan di aklingan deket puri.
Bagi gua makan dimana saja sama saja, walaupun itu deket jalanan yang ga ada lampu. Kita makan, dan tiba-tiba Daniel dengan percaya dirinya minta nomor telepong gua. Karena gua merasa gak enak norak, akhirnya gua kasih aja nomor esia gua, dengan kalimat sombong terakhir.
“ Oh ya kalau mau nelepon, sms dulu ya. Soalnya gua jarang ngangkat telepon kalau ga ada jadwal”
Temen-temen gua pasti bilang gua norak kayak direktur karena mau nelepon aja mesti bikin jadwal, pada kenyataannya emang jadwal gua padat sekali dengan antrian cowok-cowok yang mau nelepon gua, masih untung gua angkat, jadi boleh dong gua sedikit jujur. Daniel anaknya cukup tinggi, sedikit berewok walau usianya masih 25 tahun. Gayanya kayak pemain basket, walaupun giginya ga rata, yang bikin heran kenapa juga dia kuliah di Yogya kalau kampungnya asli Jakarta.
Singkat cerita, akhirnya kita berpisah. Sebenarnya gua lagi deket sama satu cowok yang menurut gua cocok untuk jadi target gua sebagai kekasih, dia uda sering jalan sama gua, hubungan kita tanpa status dan mau naik level ke pacaran, tapi gua masih nunggu waktu yang tepat. Saat gua lagi asyik ngobrol. Tiba-tiba si Daniel sms gua, dan bilang kalau gantungan mini di hendphone gua jatuh dan dia nemuin pas kemarin balik ke aklingan dan si penjual ngasih. Gua jadi inget, kalau hendphone gua kan ribet abis dengan gantungan yang banyak, pantesan gantungan picachu gua ilang, akhirnya gua balik sms dia.
Kita pun janjian ketemuan di mal Puri. Gua emang mau ke Puri buat beli sesuatu, ga ada salahnya gua ketemu dia disana walaupun sebenarnya ga ada niatan sih mau ketemu. Jam 2, gua datang. Kita sms-an dan akhirnya sepakat ketemu di Hero. Dia muncul sambil memberikan gantungan kesayangan gua.
“ Thks you.” Kata gua.
Tanpa basa basi, tiba-tiba dia nunjukin dua tiket nonton.
“ Angel, maaf, gua tadi beli tiket nonton. Temen gua tiba-tiba ga jadi nonton, loe mau ga nonton?”
“ Hah” dalam hati gua, neh orang ga kreatif amet sih ngajak nontonnya,bukan premier lagi, XXI biasa. Tapi karena kebaikan dia nemuin gantungan gua, akhirnya gua ga bisa nolak, kita pun nonton. Saat di dalam bioskop. Kita diem-dieman. Sampai akhirnya gua ngerasa ngelihat seseorang yang ga asing duduk di depan baris gua, suara cowok yang kok ga asing gitu. Karena bioskop gelap, akhirnya gua jadi penasaran dan jadi ga enak gitu nontonnya, Daniel nanya ke gua.
“ loe boring ya, apa filmnya ga seru?” Tanya Daniel melihat tingkah gua.
“ Kagak sih, Cuma kayaknya minuman gua agak manis, gua mau yang ga manis.”
“ Kalau gitu gua beli dulu ya. “ tawar Daniel. Gua hanya tersenyum. Seperti seorang ratu yang di layanin dengan baik. Daniel kembali dengan minuman yang gua mau, akhirnya gua mulai tenang dikit, tapi tetep merasa mengenal suara dan bentuk cowok yang ada di depan baris gua.
Ketika bioskop bubar, gua langsung mau lihat siapa tuh cowok yang bikin gua penasaran. Tapi orang-orang pada berdiri dan akhirnya gua gak bisa jawab deh rasa penasaran gua. Gua minta izin ke toilet sama Daniel, didalam toilet ada satu cewek yang cantik. Dia disamping gua, gua melempar senyum karena terpesona dengan cewek yang mungkin kayak model. Ketika gua keluar, si cewek juga keluar ditungguin sama cowok. Astaga, akhirnya gua tau, kenapa gua ga penasaran sama suara ga asing yang ada didepan gua, ternyata itu suara cowok yang punya hubungan tanpa status dengan gua, Anton.
Gua ga nyangka Anton yang selalu bilang cintanya untuk gua ,ternyata dibelakang gua ga lebih dari lelaki buaya darat. Ngelihat gua muncul, dia seperti parno gitu. Gua mencoba memasang wajah gua paling marah supaya dia sadar kalau gua tau dia jalan sama cewek lain. Dengan entengnya dia bilang
“ Loe kenal sama cewek itu?” kata temen ceweknya.
“ Kenal, kita temanan.” Kata Anton yang bikin gua marah, gua langsung deketin dia, melempar tamparan tangan gua. Banyak orang yang ngeliat gua ngelakuin itu, termasuk Daniel.
Daniel muncul, dia menarik gua untuk pergi dari tempat yang sudah jadi tambahan bioskop baru di depan toilet dengan pemain gua dan orang brengsek bernama Anton. Gua nangis, ketika merasa disakiti oleh Anton. Harga diri gua jatuh sejatuh-jatuhnya, Daniel mungkin belum tau apa yang terjadi. Dia coba nenangin gua dengan beliin gua yogurt eskrim rasa vanilla.
“ Cobaain ini, bisa bikin enak loh.”
“ Sok tau, mana bisa ekrim bikin hati panas jadi tenang.”
“ Bisa, gua aja sering kok kalau lagi sedih makan eskrim. Loe tau ga? Dokter biasanya ngerayu anak kecil dengan eskrim. “
“ Emangnya loe pikir gua anak kecil?” kata gua kesal.
“ Nggak sih, tapi lihat deh gigi gua, ga rata kan, soalnya gua ga mau dengerin nyokap gua, ga mau dibawa ke dokter gigi, walaupun dirayu eksrim. Kalau saja dulu gua nerima tawaran eskrim mungkin gigi gua ga berantakan kayak gini “
Mendengar cerita Daniel yang nunjukin giginya kaga rata, bikin gua ketawa dan lupain sejenak rasa sakit hati gua.
“ Tuh kan ketawa, artinya eskrimnya bikin tenang kan”
Daniel-daniel, ini orang kayak anak kecil banget, padahal yang bikin gua ketawa bukan eskrim, muka dia yang kocak itu bikin gua ketawa. Akhirnya gua mencurahkan isi hati gua ke Daniel saat itu juga, gua cerita kalau Anton itu siapa, gua cerita kalau gua sakit hati. Daniel mendengar dengan wajahnya yang lugu seperti orang bloon. Kemudian dia bilang ke gua.
“ Gua juga sering disakiti cewek, buktinya tau gak, pacaran 5 tahun sama mantan, tiba-tiba dia pindah Ke china, boro-boro bilang putus, ini ilang gitu aja. “
“ Wah, sedih amet nasib loe” kata gua.
“ Ya nasib lah kalau muka pas-pasan kayak gini hehehe.”
“ Mungkin nama loe ga bawa hoky, gimana kalau namanya gua ganti.”
“ Jangan dong, itu nama pemberian dari nenek gua.”
“ Ga mau tau, nama loe didepan gua jadi Denny aja.”
“ Kenapa mesti Denny.” Tanya Daniel.
Ga mungkin gua cerita karena Denny itu nama mantan pertama gua yang uda putus, walaupun sampai sekarang gua masih keinget, tapi nama Denny juga gua kasih anjing kecil gua. Gua ga mau dia tau,tapi gua bilang “ Denny itu nama kesayangan gua, kalau nama loe Denny, artinya loe bakal jadi orang kesayangan gua?” kata gua dan bodohnya lagi si Daniel mau-mau aja.
Gua punya cita-cita setinggi langit, ingin jadi penulis terkenal. Ingin seperti J.K rowling. Walaupun tulisan gua jeleknya minta ampun, gua selalu minta saran ke teman-teman yang mungkin bilang bagus. Tapi pas gua kasih liat ke Denny, dia malah bilang gini.
“ Ga bagus Ngel, jelek ceritanya..” kata Denny, kalau sudah gitu dalam hati gua berkata, neh orang kalau jujur kok terlalu jujur, ga bisa bohong dikit kek bilang bagus, polos amet. Dan gua marah.
“ Kalau gitu besok, loe mesti bikin cerita lebih bagus dari gua, loe bisa nilai tulisan gua jelek, ayo bikin”
“ Yaila Angel, bikin skripsi aja gua gagal terus, apalagi suruh bikin cerita?”
“ Ga mau tau, kalau ga bikin, loe ga usah jadi teman gua lagi..”
“ Kok gitu, kita kan uda jadi teman sejak 3 bulan lalu, setiap minggu jalan kan? Masa mau putus jadi teman gitu aja”
“ Ya gitu deh, pilihan loe Cuma itu, tapi kalau cerita loe bagus.. gua bakal kasih hadiah?”
“ Apa tuh hadiahnya?”
“ Loe naik pangkat jadi pacar gua?”
Ngedengar hal itu, Denny Cuma senyum-senyum manyut. Padahal gua Cuma bercanda, tapi sepertinnya dia benar-benar percaya yang gua bilang.
“ Ok, gua akan bikin kisah yang menarik supaya loe jadi pacar gua”
“ Hehehe, coba aja, tapi kalau jelek resikonya tau kan?”
Sebelum perjanjian itu, gua dan Denny emang sering jalan bareng, tapi itu pun rame-rame dengan teman-teman. Tidak ada yang istemewa dalam hubungan kita, yang gua tau tentang dia, dia itu Cuma suka futsal, pernah suatu hari dia suruh gua temenin dia main futsal, gua tolak mentah-mentah dan bilang.
“ Adik gua suruh temenin nonton badminton aja gua tolak, loe kok berani-beraninya ajak gua nontonin loe main futsal, kayak ga ada kerjaan aja” mungkin kalimat gua ini kasar, tapi Denny Cuma santai bilang.
“ Ya, maaf deh, kaga tau. Hehehe”
Apapun yang gua lakukan ke dia, dia Cuma bisa ketawa dan say Maaf. Lama-lama gua kok ngerasa bingung, kenapa neh orang ga bisa marah, kenapa neh orang ga bisa nolak kalau di suruh-suruh. Gua suka nyuruh dia anterin tulisan gua ke majalah-majalah, karena gua mau tulisan gua masuk majalah, lucunya lagi selalu ditolak dan kalau uda gitu dia yang bakal gua marahin. Saat gua marah pun, dia Cuma senyum dan berkata.
“ Coba lagi ya, nanti gua bantu kirimin deh” kata Denny, padahal dia ngaterin pake motor dia sendirian, gak pake pos, karena gua maunya benar-benar langsung dikasih ke redaksi majalah.
Waktu berjalan, seorang cowok deket sama gua lagi, namanya Martin, dia cowok yang ganteng dan menurut gua ganteng banget. Usianya lebih tua dari gua dan pastinya tipe cowok idaman semua cewek. Kita kenalan saat lagi di undangan, dikenalin sama saudara gua. Sampai akhirnya gua deket dan mulai sering pergi sama Martin, Daniel yang sering sms dan ngajakin gua jalan gua cuekin. Gua merasa Denny sudah cukup di hidup gua, walaupun dia adalah bagian dalam hidup gua saat-saat gua lagi jomblo.
Suatu malam, Martin datang ke rumah, nyokap gua sebenarnya sudah suka dia, anaknya sopan dan kebetulan satu daerah sehingga dia kalau ngomong sama nyokap pakai bahasa kampung. Malam itu, Denny datang, dia mengetuk pintu dan pembantu gua bilang dia datang, gua langsung ke depan. Gua bingung kenapa neh anak muncul didepan rumah gua.
“ Kenapa?” Tanya gua terganggu.
“ Gua mau datang, mau kasih lihat tulisan yang pernah loe minta.” Kata dia dan gua bahkan sudah lupa pernah minta dia bikin cerita.
“ Ooo. Kata gua”
“ Oh ya. Disini juga ada lagu loh, buatan temen gua Shandy. Dia bikinin ini pas gua bikin cerita ini.”
“ Oh ya, kreatif sekali..” puji gua bikin senang dia.
“ Yauda gua baca dulu, nanti gua kasih nilai kalau cerita loe ini bagus.”
“ Tapi inget loh janji kita?” kata Denny.
“ Janji apa ya?”
“ Kalau bagus kita akan naik pangkat jadi pacaran kan”
“ Oh iya..” kata gua merasa bodoh sekali neh orang percaya saja kata-kata gua.
“ Den, gua sibuk neh ada tamu, loe pulang dulu ya..”
Akhirnya Denny pulang, gua sama nyokap dan Martin akhirnya ngobrol lagi. Saat malam, gua ngebaca kisah Denny. Kisah yang diceritakan tentang seorang anak yang cacat bisu tapi bisa bermain musik dengan indahnya, dalam kisah itu dijelaskan kalau sang anak yang cacat walaupun di kucilkan mampu menunjukkan ke dunia kalau dia itu terlahir tanpa sia-sia di dunia ini. Sebenarnya gua terharu dengan kisah ini, tapi ga mungkin gua bilang bagus ke Denny, itu sama saja bikin gua jadi pacar dia. Menerima dia jadi kekasih gua.
Besoknya gua nelepon dia Daniel dan bilang kalau cerita yang dia tulis itu jelek, artinya cerita itu lebih buruk dari cerita gua. Daniel Cuma bisa bilang,
“ Ya mungkin untuk dibaca sama loe Angel, tapi kalau orang lain bilang bagus gimana?”
“ Yee, gua ini kan penulis, jadi tau jelek dan kagak jelek. Gua jamin kalau di kasih ke redaksi, pasti ditolak mentah-mentah..”
“ Iya sih, ya sudah gapapa. Gua gagal jadi pacar loe, tapi gak gagal kan jadi teman loe?”
“ Hm.. kita masih teman kok, tapi sorry ya kalau akhir-akhir ini gua agak sibuk, gua lagi deket sama cowok, sepertinya dia merasa sangat terganggu kalau gua pergi sama cowok lain.. gitu loh, Den, ngerti ya..”
“ Oh gitu..” jawab Denny terdiam.
“ Tapi uda dengerin belum lagu yang dibikin untuk kisah itu..”
“ Nanti deh kalau sempat, emangnya lagu nyambung gitu sama cerita”
“ Sebenarnya lagu itu gua reguest ke teman gua, gua kasih ke loe. Sebab loe itu terindah untuk gua Angel.”
Kata kata Denny yang bikin gua jadi bengong. Merasa bersalah, mencari alasan untuk menghindari dari dia. Dia bilang ke gua, dia mau coba kirim cerita itu ke majalah, gua hanya tertawa. Untuk bikin dia semangat gua kasih tau sesuatu.
“ Loe ga akan gagal jadi teman gua kalau naskah itu masuk ke majalah, artinya perteman kita ini ga sia-sia kan, ilmu menulis gua masuk ke loe?” cerita gua dengan sombongnya, padahal dia ga pernah belajar nulis ada juga gua paksa nulis dan baca cerita gua.
Sejak saat itu gua mencoba untuk tidak lagi mencari dia dan berharap juga dia ga cari gua. Sampai akhirnya, gua semakin dekat dengan Martin. Saat itu bahkan kita mau tunangan, terlalu cepat memang, tapi apa mau dikata, cinta memang buta. Yang bikin gua kesal lagi, saat-saat moment tunangan akan semakin dekat, Denny muncul lagi, dia membawa sebuah berita yang menurut gua buruk. Dengan bangganya dia bilang.
“ Angel, cerita gua masuk ke majalah, artinya cerita gua bagus dongJ. Dan loe bisa dong jadi pacar gua”
Kata Denny didepan nyokap, Martin.
“ Apa-apaan sih loe, ga tau ini gua lagi mau tunangan ya?” teriak gua.
Sebenarnya tunangan itu ga resmi, karena ga ada orang tua Martin tapi dia datang dengan sebuah cincin untuk mengikat gua. Gua merasa ga enak dengan kalimat itu, gua usir Denny dari rumah gua. Dia itu ingin bikin gagal tunangan gua apa, didepan beberapa tamu yang datang dari keluarga gua.
“ Maaf, Angel, gua Cuma ingin mengatakan sesuatu..”
“ Cukup pergi dari rumah gua..” usir gua ke Denny.
“ Angel dengerin gua sekali ini aja.. dengerin sebagai Denny.”
“ loe ga pantes jadi Denny lagi, sekarang loe Daniel..”
Dengan wajah malu, Daniel pergi. Gua bingung kenapa dia datang dengan membuat gaduh, sambil membawa majalah dimana tulisan dia dimuat, seperti ingin menghina saja. Tunangan itu pun gak jadi dilakukan karena nyokap merasa ga baik sebuah acara sacral dan ditunda. Martin mungkin kecewa. Tapi ternyata dibalik semua itu, gua menemukan semua yang gua ga tau selama ini, Martin ternyata seorang pria yang sudah punya istri di kampung dan itu gua tau dari seorang yang cerita ke gua.
Temen gua bilang di kampungnya Yogyakarta Martin uda beristri, dia lagi mau cerai, walau bagaimanapun gua akhirnya nanya ke Martin, dia ngaku,. Dan gua sakit hati sekali. Suatu malam yang sedih itu gua nangis, gua merasa tersakiti. gua mau ngelupain Martin, dan hidup baru lagi. Pada kenyataannya waktu berlalu Martin balik lagi sama bininya. Artinya gua benar-benar ga salah pilih, temen gua pun cerita sesungguhnya. Kalau Daniel sebenarnya uda tau siapa Martin sejak dulu, karena Martin itu mahasiswa yang sama dengan dia. Artinya Daniel ga naik kelas dong kok bisa ga lulus barengan kata gua.
Lebih terkejutnya lagi temen gua bilang, si Daniel sengaja datang untuk mencegah pertunangan gua karena dia ga mau gua disakiti sama Martin yang memang nakal. Daniel di ancam untuk ga cerita apapun tentang Martin, karena Martin ngacem bakal bikin masalah. Dan semua ini terbuka, lalu gua pun nanya sama temen gua, kemana Daniel sekarang, kok dia ga pernah muncul ya?’
“ Lah emangnya loe gak tau, temen macam apa sih?”
“ Daniel balik ke Yogyakarta tuh,?”
“ Ngapain, “ “ ambil S2.”
“ Eh iya Angel, gua lupa, dulu sebelum dia pergi, dia nitip cd buat loe. Isinya gua belum cek, gua ambil dulu dikamar” saat itu gua lagi dirumah temen gua.
“ Kenapa bisa nitip ini ke loe?”
“ dia bilang loe ga akan mau ketemu dia, jadi dia nitip ini sebagai permintaan maaf dia”
Gua pulang setelah itu, gua baru sadar ternyata Daniel itu telah menyelamatkan gua dari cinta palsu. Gua ngeliat kalimat di video, untuk Angel. Pas ga puter, isinya permintaan maaf Daniel, tapi diselepin dengan sebuah kalimat kalau dia rindu sama gua, dia sayang gua. Dia minta maaf untuk melakukan ini, karena dia sebenarnya merindukan kebersamaan kita sebagai sahabat, ga berharap apapun untuk naik pangkat. Dia minta maaf kalau ternyata ceritanya bisa naik ke majalah karena itu semua hanya iseng untuk member gua semangat kalau kegagalan itu dimulai karena rasa egois yang berlebihan.
Ya Daniel benar, gua terlalu egois menilai semua yang gua lakukan benar. Semua yang gua tulis bagus, semua yang gua bilang benar. Dia adalah korban dari apa yang dia bilang gua egois, bahkan saat-saat terakhir menyalamatkan hidup gua, gua masih mengusir dia. Dia selalu minta gua untuk dengerin lagu yang dia request untuk gua, gua mencoba mendengar setelah lagu itu ada di kamar gua. Saat gua mendengar lagu itu, gua benar-benar menangis. Lagu yang benar-benar membuat gua ga kuasa merasa berdosa selama ini telah menyia-yiakan Daniel. Bahkan tidak memaafkan dia walaupun Cuma 4 huruf._MAAF_
Gua ga sengaja buka facebook dia, mencoba mencari tau nomor telepon dia yang baru dengan berpikir kirim pesan. Tapi rasanya hati gua sedih, melihat di foto profil dia, dia sedang berdua dengan seorang cewek yang dia bilang adalah kekasihnya. Gua hanya bisa menarik nafas pilu, mungkin inilah bayaran mahal untuk menyia-yiakan dia, disaat dia mencintai gua, disaat dia tulus memberikan hidupnya untuk gua.
Daniel semoga loe bahagia dengan kekasih baru loe. Yang gua punya saat ini hanya video dan lagu kenangan persembahan u untuk gua. Semoga kelak, kalau memang kita jodoh, kita akan bertemu lagi. Gua sudah putuskan untuk pergi ke Amerika, melupakan semuanya dan berharap mimpi gua jadi penulis tercapai, seperti kata Daniel ke gua.
“ Kegagalan dalam hidup hanya karena rasa egois kita, andai saja kita mau menerima apapun yang ada di hidup kita, kita akan berhasil “
Bukan loe yang seharusnya minta maaf kepada gadis bodoh seperti gua, gua yang seharusnya minta maaf kepada pria yang berharga terlalu indah dalam hidup gua seperti loe.

PELAJARAN BERHARGA

Saat mengetahuinya, aku sempat tidak percaya adalah orang di sampingku dapat melakukannya.
Sejak berpacaran, dia sungguh baik dan sabar walaupun terkadang agak kekanakan.
Terhadap keluargapun dia sangat berbakti dengan rela mengorbankan apapun untuk ibu tercinta.
Terlahir sebagai anak dari seorang janda, lika liku kehidupan yang keras pun akhirnya harus dijalani akibat perbuatan sang ayah yg tidak bertanggung jawab.
Mungkin itulah penyebab dari sikapnya yang agak kasar dan keras, lingkungan telah mengubahnya.
Hari2 yang kami lalui penuh dengan suka duka kehidupan, susah senang kami lalui dan rasakan bersama karena dia hanyalah berasal dari keluarga yang sangat sederhana, semua beban hidup dan keluarga ditanggungnya, sedangkan aku adalah seorang perantau dari daerah seberang.
Dia memulai karirnya sebagai salesman di suatu perusahaan besar, pada saat usia penjajakan kami sudah mencapai 2 tahun, kami memutuskan untuk menikah.dan dalam kurun waktu 2 tahun pula ia telah menunjukkan prestasi yang baik di perusahaan dimana tempat ia bekerja sehingga sekarang telah menjadi seorang manager.
Dia sangat menyukai anak kecil, makanya pada saat pertama kali dia mengetahui bahwa aku hamil, betapa gembiranya ia, dapat terlihat dari tindakannya yg langsung pada saat itu juga pagi2 sekali menghubungi pihak keluarga kami, satu2 dia telpon hanya untuk mengabarkan kehamilanku.
Dia sangat menghargai waktu libur bersamaku terutama sabtu dan minggu, sedari pacaran pun dia tidak mau ada yang mengganggu hari yang baru bisa didapatinya dengan harus melewati 5 hari kerja.
Dia sangat tidak menyukai segala sesuatu yang ada hubungannya dengan perselingkuhan karena dia harus dipaksa untuk melihat dan merasakan sendiri pahitnya kehidupan karenanya, makanya dia tidak pernah merestui apapun bentuknya bila berkaitan dengan kata tersebut.
Itulah sebabnya aku menempatkan dia sebagai seorang suami yang paling setia kepada istrinya, dan aku merasa beruntung sekali menjadi istrinya.
Bahkan kadang2 aku berujar dari dalam hati, suamiku adalah contoh bijak untuk suami2 yang lain.
Tapi hari itu semua predikatnya yg selama ini aku kagumi sirna dalam sekejab.
Aku tidak percaya hal tersebut dapat menimpa diriku yang sama sekali tidak perna terpikirkan olehku apalagi membayangkannya.
Ternyata dia berselingkuh dengan seorang wanita yg jauh lebih muda dariku,kira2 8 tahun.
Karyawati seorang customer. pengakuannya sudah 2 minggu hubungan itu dibina.
Apapun pembelaannya terhadap hubungan itu, dari tidak ada perasaan apa2 sampai tidak melakukan apa2, aku sudah tidak bisa mencernanya lagi, pikiranku masih terpana pada perbuatannya terhadap penghianatan cinta kami.hari itu dia telah mengorbankan jadwal kami pada hari sabtu untuk mengontrolkan kandunganku yang ternyata dinyatakan ada virus rubella.
Dia pergi dengan wanita itu dari pagi hingga malam.
Rupanya Tuhan masih ingin menyelamatkan hubungan kami, besoknya wanita itupun menelepon dan diketahui olehku.
Percekcokan terjadi sampai akhirnya aku mengucapkan kata2 yang sangat aku jaga untuk tidak mengatakannya, PERCERAIAN.
Dahulu dia pernah berkata kepadaku bahwa kalau seseorang bisa berubah dalam waktu singkat, adalah hal yang mustahil, kemungkinan besar itu hanyalahberpura2 kecuali ada sesuatu yang membuat seseorang itu shock.
Yang aku rasakan sekarang ini adalah mungkin karena penyebab kedua itu, SHOCK.Dia shock dengan akibat dari perbuatannya yang membuat rumah tangga kami hancur.
Sekarang dia telah berubah total, benar2 total sampai akupun serasa tidak lagi mengenali orang yang selama 9 bulan tidur di sampingku.
Perubahannya membuatku terheran2, takut kalau itu hanya sementara, aku ingin merasakannya untuk selamanya, belaiannya yang lembut, kata2nya yang manis, panggilan sayangnya yang membuatku merasa tersanjung, aku takut kalau itu hanya sesaat, sikapnya jauh dari sebelumnya.
Seperti permintaannya setelah itu, akupun berusaha untuk melupakan penghianatannya meskipun efeknya entah berapa lama baru dapat hilang dari diriku.
Aku menjadi minder, menjadi sangat pemalu, malu dan takut untuk bertemu orang yang kami kenal, murung dan sedih bila sudah tiba hari sabtu, trauma walaupun hanya dengan melihat pakaian yang ia kenakan pada hari itu. Tiba2 bisa menangis dan tiba2 bisa murung, suka bermimpi buruk dan menangis di tengah malam.
Tapi aku masih tetap bersyukur, karena kejadian itu, hubungan kami menjadi lebih baik dari sebelumnya meski kadangkala aku merasa sedih bila ia lupa untuk bersikap lembut, aku bahkan menganggap sifat asli dari dirinya adalah kelembutan, jadi bila kelembutan itu terlupakan olehnya, aku berusaha untuk menghibur diri bahwa lembut adalah aslinya sedangkan kasar adalah bukan.Aku mengatakan pada diriku sendiri, beri dia kesempatan utnuk memperbaikinya, jangan memojokkannya, beri dia kepercayaan dan dorongan bahwa dia mampu untuk memperbaikinya.
Sekarang aku selalu berusaha untuk mengintropeksi diri atas kejadian ini, dari buku2 maupun dari artikel, aku menjadi rajin mencari.
Mungkin kemesraan dan kasih sayang kami akan terasa lebih lengkap di hari valentine nanti, aku sudah tidak sabar ingin hari itu cepat2 tiba. suamiku mengatakan ada kejutan untukku, sementara aku juga telah menyiapkan kado istimewa untuknya.
—Teman, kadangkala kita tidak pernah tau siapakah dulunya seseorang di depan kita, apakah dia penjahat atau semacamnya, tapi yang terpenting adalah yang sekarang, di depan kita, seorang yang bersahabat dan patut mendapat seonggok pujian.
Mencintai tidak selalu memiliki, tetapi bila telah memiliki, hendaknya kita baik2 menjaga dan mencintainya dengan sepenuh jiwa